Entri Populer

Translate

Sabtu, 23 November 2013

KISAH SEORANG SISWI DI PALESTINA

Ini adalah kisah tentang seorang siswi di sebuah sekolah putri di Palestina. Hari itu dewan sekolah berkumpul seperti biasanya. Di antara keputusan dan rekomendasi yang dikeluarkan dewan dalam pertemuan ini adalah pemeriksaan mendadak bagi siswi di dalam aula. Dan benar, dibentuklah tim khusus untuk melakukan pemeriksaan dan mulai bekerja. Sudah barang tentu, pemeriksaan dilakukan terhadap segala hal yang dilarang masuk di lingkungan sekolah seperti hand phone berkamera, foto-foto, gambar-gambar dan surat-surat cinta serta yang lainnya.

Keamanan saat itu nampak normal dan stabil, kondisinya sangat tenang. Para siswi menerima perintah ini dengan senang hati. Mulailah tim pemeriksa menjelajah semua ruangan dan aula dengan penuh percaya diri. Keluar dari satu ruangan masuk ke ruangan lainnya. Membuka tas-tas para siswi di depan mereka. Semua tas kosong kecuali berisi buku-buku, pena dan peralatan kebutuhan kuliah lainnya. Hingga akhirnya pemeriksaan selesai di seluruh ruangan kecuali satu ruangan. Di situlah bermula kejadian. Apakah sebenarnya yang terjadi ???


Tim pemeriksa masuk ke ruangan ini dengan penuh percaya seperti biasanya. Tim meminta izin kepada para siswi untuk memeriksa tas-tas mereka. Dimulailah pemeriksaan.

Saat itu di ujung ruangan ada seorang siswi yang tengah duduk. Dia memandang kepada tim pemeriksa dengan pandangan terpecah dan mata nanar, sedang tangannya memegang erat tasnya. Pandangannya semakin tajam setiap giliran pemeriksaan semakin dekat pada dirinya. Tahukah anda, apakah yang dia sembunyikan di dalam tasnya ???

Beberapa saat kemudian tim pemeriksa memeriksa siswi yang ada di depannya. Dia pun memegang sangat erat tasnya. Seakan dia mengatakan, demi Allah mereka tidak akan membuka tas saya. Dan tiba lah giliran pemeriksaan pada dirinya. Dimulailah pemeriksaan.

Tolong buka tasnya anakku, kata seorang guru anggota tim pemeriksa. Siswi itu tidak langsung membuka tasnya. Dia melihat wanita yang ada di depannya dalam diam sambil mendekap tas ke dadanya. Barikan tasmu, wahai anakku, kata pemeriksa itu dengan lembut. Namun tiba-tiba dia berteriak keras: tidak … tidak … tidak …

Teriakan itu memancing para pemeriksa lainnya dan merekapun berkumpul di sekitar siswi tersebut. Terjadilah debat sengit: berikan … tidak … berikan … tidak …

Adakah rahasia yang dia sembunyikan??? Dan apa yang sebenarnya terjadi???

Maka terjadilah adegan pertarungan tangan untuk memperebutkan tas yang masih tetap berada dalam blockade pemiliknya. Para siswi pun terhenyak dan semua mata terbelalak. Seorang dosen wanita berdiri dan tangannya diletakan di mulutnya. Ruangan tiba-tiba sunyi. Semua terdiam. Ya Ilahi, apakah sebenarnya yang ada di dalam tas tersebut. Apakah benar bahwa si Fulanah (siswi) tersebut ….

Setelah dilakukan musyawarah akhirnya tim pemeriksa sepakat untuk membawa sang siswi dan tasnya ke kantor, guna melanjutkan pemeriksaan yang barang kali membutuhkan waktu lama …

Siswi tadi masuk kantor sedang air matanya bercucuran bagai hujan. Matanya memandang ke arah semua yang hadir di ruangan itu dengan tatapan penuh benci dan marah. Karena mereka akan mengungkap rahasia dirinya di hadapan orang banyak. Ketua tim pemeriksa memerintahkannya duduk dan menenangkan situasi. Dia pun mulai tenang. Dan kepala sekolah pun bertanya, apa yang kau sembunyikan di dalam tas wahai anakku …?

Di sini, dalam saat-saat yang pahit dan sulit, dia membuka tasnya. Ya Ilahi, apakah gerangan yang ada di dalamnya??? Bukan. Bukan. Tidak ada sesuatu pun yang dilarang ada di dalam tasnya. Tidak ada benda-benda haram, hand phone berkamera, gambar dan foto-foto atau surat cinta. Demi Allah, tidak ada apa-apa di dalamnya kecuali sisa makanan (roti). Ya, itulah yang ada di dalam tasnya.

Setelah ditanya tentang sisa makanan yang ada di dalam tasnya, dia menjawab, setelah menarik nafas panjang.

“Ini adalah sisa-sisa roti makan pagi para siswi, yang masih tersisa separoh atau seperempatnya di dalam bungkusnya. Kemudian saya kumpulkan dan saya makan sebagiannya. Sisanya saya bawa pulung untuk keluarga saya di rumah …Ya, untuk ibu dan saudara-saudara saya di rumah. Agar mereka memiliki sesuatu yang bisa disantap untuk makan siang dan makan malam. Kami adalah keluarga miskin, tidak memiliki siapa-siapa. Kami bukan siapa-siapa dan memang tidak ada yang bertanya tentang kami. Alasan saya untuk tidak membuka tas, agar saya tidak malu di hadapan teman-teman di ruangan tadi.”

Tiba-tiba suara tangis meledak ruangan tersebu. Mata semua yang hadir bercucuran air mata sebagai tanda penyesalan atas perlakukan buruk pada siswi tersebut.

Ini adalah satu dari sekian banyak peristiwa kemanusiaan yang memilukan di Palestina. Dan sangat mungkin juga terjadi di sekitar kehidupan kita. Kita tidak tahu, barang kali selama ini kita tidak peduli dengan mereka. Doa dan uluran tangan kita, setidaknya bisa sedikit meringankan penderitaan mereka. Khususnya saudara-saudara kita di Palestina yang hingga kini terus dilanda tragedi kemanusiaan akibat penjajahan Zionis Israel.

Sabtu, 02 November 2013

Kenapa Cabai Terasa Pedas dan Panas

800px-Naga-jolokia
Bicara soal cabai akan langsung terbesit dalam pikiran kita rasanya yang pedas. Lalu apakah kalian pernah bertanya apa yang membuat rasa cabai itu pedas dan panas di lidah saat kita mengkonsumsinya? Selain itu, dapat membuat para pengkonsumsinya merasa ketagihan?
Jika cabai dibelah, maka didalamnya akan kita temukan plasenta (berupa bunga karang berwarna putih, penghubung antar biji cabai) yang mengandung zat capsaicin. Capsaicin  inilah yang menimbulkan sensasi terbakar dan nyeri pada lidah. Capsaicin ini seperti minyak dan menyengat sel- sel pengecap lidah.
Nama kimia capsaicin adalah (E)-N-(4 hidroksi-3-rretoksiphenilmetil) 8-metil-6-none amida; trans-8 meti-N-Vinilil-6-noneamida; N(4 hidroksi-3-metoksi benzil)-8-metil none –trans-6-amida; C18H 27 NO 3.
structur-capsaicin
Capsaicin mempunyai sifat kimia dan fisika sebagai berikut:
  1. Kapsaisin adalah zat nonpolar, tidak bisa dicampur air, persis seperti minyak, mudah larut dalam eter, benzen, kloroform, dan sedikit larut dalam CS2.
  2. Bentuk kristal segi empat monoklin
  3. Titik leleh dalam petrolium eter 650C
  4. UV max 227, 281
Rasa pedas ini muncul karena capsaisin menciptakan isyarat yang sama bagi otak seperti saat kulit terkena panas. Berbeda dengan panas, rasa panas dari lidah ini hanya “rasa”, bukan terbakar sesungguhnya.
Sensasi rasa nyeri dan terbakar (pedas) dari capsaicin timbul akibat efek iritatif. Hal ini terjadi setelah interaksi dengan neuron sensorik. Capsaicin merupakan salah satu senyawa grup fungsional vanilloid, sehingga senyawa ini berikatan dengan reseptor VR1 (Vanilloid Receptor Subtype1). VR1 adalah ion channel receptor, yang apabila teraktivasi akan menginduksi masuknya kation kedalam sel. Kation ini bila telah mencapai nilai ambang akan menimbulkan depolarisasi sehingga terbentuklah impuls menuju ke otak. Efek ini sama dengan efek iritatif yang ditumbulkan oleh panas maupun trauma. Tetapi capsaicin tidak memberikan trauma pada jaringan secara langsung pada dosis rendah.
Efek iritatif capsaicin tidak hanya berlangsung di mulut dan lidah, tetapi dapat sampai hingga lambung dan usus. Pada beberapa orang yang peka, hal ini akan menyebabkan lambung teriritasi hingga sekresi getah lambung meningkat dan gerak peristaltic saluran pencernaan juga meningkat. Akibatnya orang tersebut akan mencret. Capsaicin dosis tinggi dapat menyebabkan gastro-esophageal reflux, dan menurut beberapa penelitian (walaupun masih diperdebatkan) dapat menyebabkan kanker lambung.
Mengatasi Kepedasan Karena Cabe 
Jika terasa pedas dan panas maka tidak akan sembuh dengan meminum air karena kapsaisin tidak larut dalam air.
Beberapa cara yang dapat dilakukan saat mengalami kepedasan, yaitu:
  1. Kunyahlah makanan yang mengandung kasein. Karena, kasein dapat melarutkan capsaicin sehingga rasa pedas pada lidah akan berkurang. Contoh makanan yang mengandung kasein: susu bubuk, nasi, dan roti tawar.
  2. Makanlah makanan yang mengandung minyak karena minyak juga dapat melarutkan capsaicin.
  3. Jangan meminum minuman bersoda. Karena, minuman ini akan membuat rasa pedas dan panas menjadi semakin dahsyat.
Jika tidak dilakukan tindakan apapun maka respon dari rasa pedas akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa jam.
Cabe mempunyai rasa pedas yang berbeda tergantung pada varietas cabe. Rasa pedas pada cabe ini dikontrol oleh capsaicin.
Polisi sering menggunakan kapsaisin untuk menggendalikan massa demonstran. Cairan kapsaisin ini lazim disebut “gas air mata”, yang mudah membuat iritasi orang.
*Disadur dari berbagai sumber*