Di masjid itulah yang merupakan salah satu jejak sejarah penyebaran ajaran Islam di nusantara. Pada masa lampau, masjid ini diyakini sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi para Walisongo.
Keseluruhan bangunan ditopang 128 soko, empat di antaranya soko guru yang menjadi penyangga utama bangunan masjid. Jumlah tiang penyangga masjid 50 buah yang terdiri dari 28 penyangga serambi dan 34 tiang penyangga tatak rambat, sedang tiang keliling sebanyak 16 buah.
Yang menarik, ada legenda yang berkisah bahwa tiang utama dan atap sirap masjid tersebut adalah hasil karya para wali, yaitu Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak juga terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar